"Sesungguhnya Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang Ma'ruf (dakwah), dan mencegah yang mungkar, dan beriman kepada Alloh..." ( QS: 3 : 110 )

Alloh SWT berikan pujian ini bukan hanya untuk laki laki saja, bukan untuk Abu Bakar ra, Umar ra, Utsman ra, Ali ra, tidak, tetapi juga untuk, Aisyah r.ha, Hafsah r.ha, Khadijah r.ha, Fathimah r.ha, Summayyah r.ha, Asma r.ha dan yang lainnya, laki laki dan wanita. Jadi kata kata "kuntum" di sini ini untuk kaum laki laki dan wanita, para sahabat ra dan para sahabiyah r.ha. Mereka para sahabat ra dipuji oleh Alloh SWT, sebagai umat terbaik, ini sebab kerja sama mereka dalam dakwah baik laki laki, maupun perempuan. Jadi tanggung jawab agama ini bukanlah untuk laki laki saja tetapi untuk kaum wanitanya juga.

Rabu, 29 Februari 2012

Mudzakaroh Tentang Pentingnya Melibatkan Isteri dalam Kerja Dakwah

Oleh : Mufti Muhammad Luthfi Al Banjari
Syuro Indonesia

Kepentingan Masturot

Assalamu alaykum WaRahmatullahi WaBarakattuh

Kita akan bermudzakaroh tentang pentingnya melibatkan isteri dalam kerja dakwah kita :

1. Bagaimana tanggung jawab isteri kepada suami.
2. Bagaiamana tanggung jawab isteri dalam kerja dakwah.
3. Bagaiamana kita meletakkan isteri kita dalam kerja dakwah (tertib tertib masturot)

Alloh SWT sudah menyertakan umat ini dalam kerja kenabian yaitu kerja dakwah. Semenjak hari pertama kenabian, maka Alloh SWT sudah perintahkan kepada Rosululloh saw untuk mengumumkan kepada ummat ini bahwa :

"katakanlah wahai Muhammad ini adalah jalanku, yaitu mengajak orang kepada Alloh, dengan hujjah yang nyata, aku dan pengikutku."

Maksudnya apa dari ayat ini, Nabi saw menyampaikan jalan hidupnya, way of life of Rosululloh saw, Manhaju Hayati. Apa kerja Nabi saw ? yaitu mengajak orang untuk taat kepada Alloh, dakwah. Ala Bashirohtin yaitu dengan Hujah yang nyata, dengan dalil yang jelas, dan pandangan hati (keyakinan). Jadi kerja dakwah ini berdasarkan ala Bashirohtin atau pandangan hati, bukan bashorin atau pandangan mata.

Syeikh Ilyas rah.a katakan :

"Orang yang mampu menghandle kerja dakwah, baik yang mampu untuk keluar atau pun menghidupkan maqomi, adalah orang orang yang memiliki keyakinan (bashiroh)."

Orang yang tidak mempunyai keyakinan atau bashiroh tidak akan mampu istiqomah dalam dakwah atau pun menghandle kerja dakwahnya dengan baik. Kerja dakwah ini menggunakan bashiroh kalau kerja dunia bashorin.

Contohnya :

"Ketika waktu Dzuhur datang, dia mengojek, sudah mau ke masjid, tiba tiba orang datang minta dihantarkan ke Tanah Abang dengan tarif Rp, 100.000,- tidak jauh dari masjidnya. Padahal ke Tanah Abang dari situ cuma Rp. 10.000,- , tapi ini dikasih 10 kali lipatnya. Jika si ojek ini bashirohnya tidak tajam maka dia akan antarkan orang ini ke Tanah Abang sehingga dia masbuk sholatnya dan kehilangan sholat sunnah qobliah demi Rp. 100.000,-.

Kalo si ojek ini bashirohnya tinggi maka dia akan tolak tawaran itu dengan katakan "walaupun kamu beri 1 Milyar saya tidak akan mengantarkan bapak kalau harus kehilangan sholat atau jadi masbuk." Ini karena si ojek tau nilainya takbiratul ula, inilah bashiroh.

Inilah maksud dari orang yang mampu menghandle kerja dakwah ini adalah orang orang yang punya bashiroh, ala bashirotin. Jadi kerja dakwah ini kerja siapa ? ana wamanit taba'ani, yaitu aku dan pengikutku. Siapa saja ini pengikut Rosululloh saw ? ini termasuk laki laki dan perempuan, dua dua mempunyai tanggung jawab yang sama terhadap dakwah. Jadi kewajiban mendakwahkan agama ini bukan tanggung jawab laki laki saja tapi laki laki dan wanita juga.

Begitu juga para sahabat laki laki dan wanita, kerja sama dalam dakwah, maka Alloh puji mereka :

"Sesungguhnya kalian adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia menyeru kepada yang Ma'ruf (dakwah) dan mencegah yang mungkar, dan beriman kepada Alloh..." (QS: 3 : 111)

Pujian ini bukan untuk laki laki saja, bukan hanya untuk AbuBakar ra, Umar ra, Utsman ra, Ali ra, tidak, tetapi juga untuk, Aisyah ra, Hafsah ra, Khadijah ra, Fathimah ra, dan yang lainnya, laki laki dan wanita. Jadi kata kata "kuntum" di sini ini untuk ummat Nabi saw, laki laki dan wanita. Bahkan Alloh tekankan lagi dalam surat Taubah tentang pentingnya kerja sama suami istrei, laki laki dan wanita dalam menghandle kerja dakwah :

" Para mukmin laki laki dan mukmin perempuan dapat satu sama lain bekerja sama , saling tolong menolong"

Bekerja sama dan saling tolong menolong dalam hal apa ?

1. Kalau kerja sama dalam bikin rumah, ini burung pun juga bisa.
2. Kalau kerjasama dalam hal mencari nafkah, orang China lebih pandai (begitu juga Yahudi)

Kalau kita lihat di Glodok toko orang China ini pasti ada isterinya ikut jaga. Boleh dikatakan keajaiban dunia yang berapa kalau ada toko China, isterinya ga ada di toko.

3. Kalau kerjasama hanya dalam hal mencetak anak saja, ini banyak binatang yang lebih pandai dari manusia. Contoh : tidak ada babi lahir anaknya satu, tidak ada, babi ini sekali melahirkan anaknya bisa 5 s/d 7.

Maka untuk membedakan kerjasama yang dimaksud adalah :

1. Kerjasama dalam dakwah.
2. Kerjasama dalam mendirikan sholat.
3. Kerjasama dalam membayar zakat dan sedekah
    Daling mengingatkan
4. Kerjasama dalam mentaati perintah Alloh dan sunnah sunnah Nabi saw

Inilah kerjasama dalam maksud hidup :

1. Dalam Dakwah.
2. Dalam Menegakkan Sholat.
3. Dalam Menunaikan Hak Hak Orang Lain yaitu Dengan Membayar Zakat.
4. Dalam Mentaati Perintah Alloh SWT dan Sunnah Sunnah Nabi saw.

Maka jika kerjasama ini dilakukan janji Alloh :

Artinya : "Mereka akan mendapatkan limpahan Rahmat daripada Alloh SWT." (QS 9 : 71)

Jadi suami isteri akan mendapatkan limpahan Rahmat Alloh SWT setelah ada kerjasama dalam mencapai maksud hidup. Namun Rahmat Alloh tidak akan turun jika suami isteri ini hanya kerjasama untuk keperluan hidup. Ini ayat ayat al Quran yang menyeru kita untuk bekerja sama dengan isteri kita dalam maksud hidup yaitu dakwah. Nabi saw juga memberikan contoh kepada ummat tentang pentingnya kerjasama dalam dakwah dengan isteri ini. Ketika dalam keadaan pada waktu itu kerisauan yang luar biasa, ketika menerima wahyu pertama kali, orang yang pertama kali Nabi saw temui ini untuk dijadikan partner dalam dakwah bukan Abu Bakar ra, sahabatnya, atau Ali ra, keponakannya, tidak, tapi orang yang pertama kali Nabi saw temui adalah isterinya, Khadijah r.ha. Dari Goa Hira langsung ke rumah isterinya Khadijah r.ha.

Dunia boleh menentang tapi kalau isteri mendukung, maka itu adalah pintu gerbang bagi kehidupan seorang da'i. Namun dunia setuju sama dia, orang suka denger bayannya, tapi isterinya tidak setuju, maka ini adalah kehidupan yang seperti neraka bagi seorang da'i. Nabi saw memberikan contoh, sunnah yang paling hebat, yang pertama kali Nabi saw lakukan dalam kerja ini adalah menjadikan isterinya partner dalam kerja dakwah. Sejarah sudah membuktikan zaman Nabi saw, bahwasanya Nabi Nabi yang dibantu oleh isteri isteri mereka maka tasykilannya banyak, pengikutnya banyak :

1. Nabi Ibrahim as dibantu oleh dua isterinya : Sarah r.ha dan Hajar r.ha - banyak pengikutnya dan banyak lahir Nabi Nabi dari mereka.

2. Nabi Musa as didukung oleh isterinya : Safurah r.ha - waktu sakit ditinggal di lereng gunung demi dakwah ke Firaun hingga Bani Israel mengikutinya.

3. Nabi Muhammad saw didukung oleh isteri isterinya - Ummatnya banyak sekali hingga hari ini.

Sedangkan nabi nabi yang tidak didukung isterinya dalam kerja dakwah ini maka sejarah membuktikan tasykilannya sedikit. Memang hidayah ada di tangan Alloh SWT, namun asbab daripada sedikitnya taskylan ini sudah Alloh jelaskan dalam al Quran :

1. Nabi Nuh as letih siang malam dakwah selama 950 tahun tapi tasykilannya hanya 83 orang saja.

2. Nabi Luth as dakwah dalam waktu yang lama tapi tasykilannya hanya kedua putrinya saja, kenapa ? ini Alloh ceritakan dalam al Quran bahwa Nabi Nuh as dan Nabi Luth as mereka tidak mendapat dukungan dari pada isteri mereka. Isteri Nabi Nuh as dan isteri Nabi Luth as , dua duanya berada di dalam naungan dua orang sholeh, yaitu dua orang Nabi, namun mereka telah melakukan pengkhianatan kepada suami mereka. Pengkhianatan seperti apa yang dimaksud Alloh SWT ? Isteri Nabi Nuh as berkhidmat kepada Nabi Nuh as, peran sebagai isteri tetap dijalankan. Kewajibannya sebagai isteri tetap dijalankan dalam memenuhi kebutuhan dan keperluan suami. Namun pengkhianatan di sini bukannya isteri Nabi Nuh as itu selingkuh, tidak. Pengkhianatan di sini adalah menurut al Quran tidak sertanya isteri dalam perjuangan dakwah suami.

"Jadi pengkhianatan seorang isteri adalah ketika isteri tidak ikut serta dalam perjuangan dakwah suami. Sedangkan suami yang tidak mengikut sertakan isterinya dalam kerja dakwah ini adalah suami yang membiarkan isterinya dalam pengkhianatan."

Apakah kita merasa gembira mempunyai siteri yang "khianat" ?
Na'udzubillah. Kenapa kita musti senang hidup bersama isteri yang "khianat" ? Kita sangat marah bila isteri kita terkesan dengan laki laki lain, tapi tidak marah kalau isteri tidak ikut dalam kerja dakwah. Hari ini kita merasa berdosa kalau tidak sholat, tapi tidak merasa berdosa kalau tidak jaulah. Hari ini kita merasa berdosa kalau tidak bayar zakat, tapi tidak merasa berdosa kalau taklim di rumah tidak hidup. Padahal tidak hidupnya jaulah, tidak hidupnya taklim, lebih berdosa dari itu semua.







Selasa, 28 Februari 2012

Target Masturot "Menjadi Khadimah"

Akhlaq yang baik ini akan terbentuk melalui perkhidmatan. Mujahadah wanita yang paling utama adalah melayani atau khidmat kepada suami. Inilah sebabnya Ridho Alloh SWT ada bersama Rido Suami.

Maksud dan tujuan menjadi Khadimah adalah :

Agar perkhidmatan yang dilakukan istri bisa menolong suami untuk pergi di jalan Alloh.

Fadhilah :

"Andaikata diperbolehkan penyembahan kepada selain Alloh, maka aku akan perintahkan istri menyembah suaminya."

"Wanita yang mencuci pakaian suami dan anak anaknya akan mendapat 1000 kebaikan dan akan diampuni kesalahannya, bahkan segala sesuatu yang disinari matahari memintakan ampun baginya dan Alloh SWT mengangkat derajatnya 1000 tingkat."

Kisah kisah :

1. Kisah khidmatnya Khadijah r.ha dari seorang kaya raya sampai menjadi miskin asab berkhidmat kepada Nabi saw.

2. Kisah khidmatnya Nabi saw sehingga Bilal terkesan dengan akhlaqnya Nabi saw, akhirnya masuk Islam.

3. Kisah seorang pelacur yang masuk surga asbab berkhidmat kepada seekor anjing. Si pelacur ini memberi minuman kepada anjing yang kehausan sehingga Alloh SWT Ridho dan memasukkannya ke surga. Siapa pelacur itu, dan siapa kita, kepada siapa dia berkhidmat, dan kepada siapa kita berkhidmat. Ini baru kisah pelacur berkhidmat kepada seekor anjing, asbab ini Alloh masukkan si pelacur ke surga. Bagaimana jika kita berkhidmat kepada suami kita yang Alloh SWT perintahkan, dan berkhidmat kepada agama Alloh SWT.

4. Sebagaimana khidmatnya Khadijah r.ha kepada Nabi saw dalam mempersiapkan Nabi saw mengambil tugas dakwah. Ketika itu Nabi saw dihibur dan ditarghib oleh Khadijah r.ha dan dibawa kepada ulama ahli kitab untuk menerangkan keadaan yang dialami Nabi saw.

Cara mendapatkannya adalah dengan cara :

1. Jika dipandang suami menyenangkan.
2. Jika berbicara kepada suami tidak menyakiti.
3. Jika diperintah suami dia taat.
4. Jika ditinggalkan suami dia bisa menjaga harta suami dan kehormatannya.
5. Sebaik baiknya perkhidmatan pada suami.


Senin, 27 Februari 2012

Target Masturot "Menjadi Zahidah"

Zahidah atau ahli Zuhud adalah orang orang yang rela mengorbankan harta ataupun kesukaannya demi agama atau pun akhiratnya dengan hidup sederhana. Ciri ciri orang yang zuhud adalah kesederhanaan. Kesederhanaan adalah ciri kehidupan Nabi saw dan keluarganya. Sedangkan kehidupan yang paling Alloh cintai adalah kehidupan Nabi saw dan keluarganya. Jika kebutuhan dan keperluan kita ini bisa disederhanakan, dizuhudkan, maka takaza akhirat akan dapat terpenuhi. Kenapa takaza agama hari ini sulit terpenuhi karena kehidupan kita ini penuh dengan sifat boros dan mubazir.

Maksud dan Tujuan menjadi Zahidah ini :

Mewujudkan ciri kehidupan Nabi yang merupakan sunnah utama dalam kehidupan rumah tangga Nabi saw yaitu kesederhanaan.

Umar ra berkata :

"Andaikan harta itu merupakan suatu kebaikan, maka dia akan Alloh berikan kepada Nabi saw."

Fadhilah :

Seseorang datang kepada Nabi saw mengenai perkara takut mati. Maka Nabi saw katakan "Jika kamu mempunyai harta maka korbankan seluruhnya di jalan Alloh."

"Sesungguhnya Alloh SWT telah membeli harta dan dirimu dengan surga"

"Sungguhnya yang paling aku takutkan pada diri kalian adalah keinginan syahwat yang menyesatkan kalian dalam hal perut dan kemaluan kalian, serta ambisi yang menyesatkan." (HR Thabrani)

Kisah Kisah :

1. Fathimah binti Abdul Malik rah.a, istri dari Khalifah Umar bin Abdul Aziz rah.a mempunyai sebuah permata dari ayahnya Khalifah Abdul Malik. Ketika melihat permata tersebut, Umar bin Abdul Aziz berkata "Dari mana engkau dapatkan permata ini ?" istrinya menjawab "Ini adalah pemberian dari ayahanda Amirul Mukminin.: Umar bin Abdul Aziz yang terkenal sangat zuhud terhadap dunia berkata "Silahkan pilih, mengembalikan permata itu ke baitul maal ataukah engkau menyuruhku untuk menceraikanmu. Aku tidak ingin aku dan permata itu berada dalam satu rumah." Istrinya, Fatimah menjawab, "Aku lebih memilih engkau di atas segalanya, meskipun permata ini adalah milikku, nanti aku akan meletakkannya di baitul maal."

2. Aisyah r.ha di zaman Islam menaklukan Romawi dan Persia sering mendapatkan jatah ghanimah, namun semuanya dibagikan sebagai sedekah sehingga tidak ada satupun yang tersisa untuk dirinya. Bahkan hingga akhir hayat baju yang digunakan oleh Aisyah r.ha sangat sederhana seperti banyak tambalan, padahal dengan harta ghanimah dia mampu beli baju baru namun asbab fikir akhiratnya semuanya dia sedekahkan.

3. Fathimah r.ha mengadukan kemiskinannya kepada Rosululloh saw, lalu Nabi saw memberi nasehat kepadanya : "sabarlah wahai putriku. Sesungguhnya Musa as dan Safuro selama 10 tahun hanya memiliki 1 mantel, yang dipakai di siang hari dan menjadi selimut dimalam hari."

4. Seorang sahabat kembali ke rumah, didapatinya tempat masak roti menyala. Padahal dia tahu bahwa rumahnya tak ada apa apa termasuk makanan untuk dimasak atau dimakan. Maka ia bertanya kepada isterinya, "Apa yang kamu masak ?" Si isteri menjawab "Saya hanya sekedar menyalakan api. Sehingga nanti kalau ada tetangga yang datang berkunjung, mereka akan mengetahui bahwa di rumah kita ada makanan. Saya tidak ingin mereka mengetahui keadaan kita yang sebenarnya." Lalu suaminya mematikan api itu. Ketika dia buka tungkunya dia terperanjat, karena didapatinya tempat masak itu ada tersedia banyak roti bakar dan daging bakar. Allohu Akbar ! Kezuhudan sahabiyah datang dari keyakinannya kepada Alloh SWT. Walaupun dalam keadaan kurang mereka tidak ingin terlihat kurang di mata orang. Namun bagaimana keadaan kita hari ini baru kurang sedikit sudah mengadu ke semua orang dan kawan, tetangga, saudara, mengemis ngemis, mengiba mohon bantuan.

5. Suatu ketika Syeikh Ilyas rah.a diundang ke acara perkawinan oleh seorang temannya yang kaya dan punya jabatan. Ketika beliau sampai di acara tersebut, beliau terdiam karena acara dimeriahkan oleh musik dan tari ala India. Melihat hal ini syeikh Ilyas rah.a sangat sedih, perkawinan orang Islam dengan cara orang kafir. Lalu Syeikh Ilyas memanggil temannya yang punya hajatan. Syeikh Ilyas bertanya :"Apakah dalam acara ini kamu mengundang semua orang." Temannya berkata "Ya". Lalu Syeikh Ilyas bertanya lagi, "Apakah pejabat pejabat di negeri ini kamu undang." Temannya berkata : "Ya". "Apakah seluruh keluarga dan kerabatmu kamu undang." tanya Syeikh Ilyas rah.a. Temannya menjawab, "Ya saya undang." Lalu Syeikh Ilyas kembali bertanya "Apakah tetangga dekat dan tetangga jauh juga kamu undang ?" Temannya menjawab "Ya" "Apakah pelayan pelayan di rumah ini, tukang kebun, tukang cuci, tukang wc, mereka semua kamu undang juga ?" Temannya katakan, "Ya". Syeikh Ilyas rah.a katakan, "Wahai saudaraku, kamu telah mengundang dalam pesta perkawinan anak kamu ini, semua orang. Kamu undang dari pejabat, kerabat, tetangga, bahkan sampai tukang bersih wc mu sekalipun. Yang saya mau tanyakan apakah kamu juga mengundang Alloh dalam pestamu ?" Teman Maulana Ilyas rah.a terdiam, menyadari bahwa Alloh SWT tidak hadir dalam pesta perkawinan anaknya dikarenakan acara tersebut tidak memakai sunnah Nabi saw, melainkan cara orang kafir yang menggunakan tarian dan musik.

Cara mendapatkannya dengan menunaikan hak harta tersebut :

1. Sisihkan untuk dakwah (Maksud Hidup)
2. Sisihkan untuk ibadah (Hablum Minalloh)
3. Sisihkan untuk sedekah dan infaq (membentuk Akhlaq : Hablum Minannas)
4. Keperluan sederhana (Sunnah Utama Rumah Tangga Nabi saw)

Apa itu Keperluan yang sederhana :

1. Makan minum sederhana
2. Pakaian Sederhana
3. Rumah dan isinya Sederhana
4. Kendaraan Sederhana
5. Walimah Sederhana