"Sesungguhnya Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang Ma'ruf (dakwah), dan mencegah yang mungkar, dan beriman kepada Alloh..." ( QS: 3 : 110 )

Alloh SWT berikan pujian ini bukan hanya untuk laki laki saja, bukan untuk Abu Bakar ra, Umar ra, Utsman ra, Ali ra, tidak, tetapi juga untuk, Aisyah r.ha, Hafsah r.ha, Khadijah r.ha, Fathimah r.ha, Summayyah r.ha, Asma r.ha dan yang lainnya, laki laki dan wanita. Jadi kata kata "kuntum" di sini ini untuk kaum laki laki dan wanita, para sahabat ra dan para sahabiyah r.ha. Mereka para sahabat ra dipuji oleh Alloh SWT, sebagai umat terbaik, ini sebab kerja sama mereka dalam dakwah baik laki laki, maupun perempuan. Jadi tanggung jawab agama ini bukanlah untuk laki laki saja tetapi untuk kaum wanitanya juga.

Kamis, 03 November 2011

Korban Perasaan Nabi saw

Ketika paman Nabi saw, Hamzah ra meninggal dengan dada terbelah oleh tombaknya Wahsyi, Nabi saw sangat sedih. Hamzah ra adalah pamannya yang telah berjuang dan melindunginya semenjak di Makkah. Ketika Nabi saw mendapatkan siksaan dari kafir Quraisy, tidak ada satu orang pun yang berani maju membela Nabi saw. Hamzah ra lah yang selalu tampil kedepan membela Nabi saw. Namun di medan Uhud, Nabi saw harus menyaksikan jenasah pamannya yang hancur oleh Wahsyi dan Hindun.

Nabi saw katakan :

"Kalau sebelum ini satu nyawa dibalas dengan satu nyawa, hari ini untuk orang seperti Hamzah ra, 70 nyawa akan dibalas"

Namun Alloh SWT berfirman :

"Wahai nabiKu, sesungguhnya satu nyawa ini hanya layak dibalas dengan satu nyawa, tetapi sekiranya kamu inginkan kebaikan dari Tuhanmu maka memaafkan adalah lebih baik."

Ketika Fathu Makkah, Nabi saw katakan kepada penduduk Makkah termasuk kepada orang orang yang pernah menyakiti dan menyiksa Nabi saw :

"Hari ini aku maafkan kalian, sebagaimana saudaraku Yusuf as, memaafkan saudara saudaranya."

Ini kesabaran Nabi saw dan para sahabat ra, di mana Nabi saw dan para sahabat ra mempunyai kesempatan untuk membalas semua penderitaan mereka, tetapi mereka lebih memilih memaafkan karena mereka hanya mengharap Ridho Alloh saja. Bahkan untuk Wahsyi yang membunuh pamannya, Hamzah ra, Nabi saw sampai mengutus beberapa kali rombongan dakwah, merayu Wahsyi agar mau menerima Islam. 

Bagaimana jika kita melihat ayah kita dibunuh ? Pasti kita mau membalas nyawa dengan nyawa, dan kita ingin melihat pembunuh ayah kita merasakan kematian. Hamzah ra bagi Nabi saw adalah seperti ayahnya, seorang yang menyayangi Nabi saw dengan nyawanya. Namun bagaimana sikap Nabi saw kepada pembunuh pamannya ? Nabi saw memilih untuk sabar dan memaafkan Wahsyi. Inilah pengorbanan Nabi saw. Pengorbanan ini dirasakan bukan oleh Nabi saw saja, tetapi semua sahabat. Termasuk sahabiyah sahabiyah yang harus kehilangan suami, anak, dan orang tua mereka demi memperjuangkan agama. Mereka menjadi janda dan yatim demi agama. Ketika mampu membalas, mereka memilih sabar dan memaafkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar