"Sesungguhnya Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyeru kepada yang Ma'ruf (dakwah), dan mencegah yang mungkar, dan beriman kepada Alloh..." ( QS: 3 : 110 )

Alloh SWT berikan pujian ini bukan hanya untuk laki laki saja, bukan untuk Abu Bakar ra, Umar ra, Utsman ra, Ali ra, tidak, tetapi juga untuk, Aisyah r.ha, Hafsah r.ha, Khadijah r.ha, Fathimah r.ha, Summayyah r.ha, Asma r.ha dan yang lainnya, laki laki dan wanita. Jadi kata kata "kuntum" di sini ini untuk kaum laki laki dan wanita, para sahabat ra dan para sahabiyah r.ha. Mereka para sahabat ra dipuji oleh Alloh SWT, sebagai umat terbaik, ini sebab kerja sama mereka dalam dakwah baik laki laki, maupun perempuan. Jadi tanggung jawab agama ini bukanlah untuk laki laki saja tetapi untuk kaum wanitanya juga.

Sabtu, 12 November 2011

Tugas Dakwah tidak hanya untuk kaum laki laki



Untuk hal di atas, kita semua kaum muslimin, baik laki laki maupun perempuan, perlu memperhatikan tugas atau kerja yang dapat meningkatkan iman dan amal sholeh di lingkungan kaum muslimin dan keluarganya. Dan kerja ini perlu saling bantu membantu, apalagi di dalam satu keluarga. Alloh SWT menjelaskan dengan tegas tentang hal itu, dan para sahabiyah ra telah menunjukkan hal hal itu dengan baik, seperti Siti Khadijah ra, Siti fathimah ra, Siti Aisyah ra dan masih banyak lagi.

Kesalahfahaman I :


Hari ini banyak orang mempertanyakan tentang kebutuhan batiniyah seorang isteri. Padahal maksud dari kebutuhan batiniyah ini adalah kebutuhan bekal agama bukan kebutuhan seksual. Sekarang, mana yang lebih penting, kebutuhan seksual untuk isteri dan perhatian materi seorang ayah, atau kebutuhan agama untuk keluarga ? Tentu jawabnya nafkah batiniyah lebih penting, yaitu bekal agama buat keluarga. Seorang suami dan ayah ini akan dimintai pertanggung jawaban mengenai bekal agama bagi keluarganya oleh Alloh SWT sebagai pemimpin keluarga, dan ini merupakan salah satu solusi untuk mempersiapkan bekal kehidupan bagi keluarga kita. Selain itu secara fiqih, hubungan seksual adalah hak suami dan kewajiban isteri. Bukan kewajiban suami.

Kesalahfahaman II :

Belajar dari Nabi Ibrahim as :
 
Ketika seorang ayah atau suami pergi di jalan Alloh, kebanyakan hari ini mereka sudah dicap sebagai orang yang menelantarkan keluarga. Padahal kalau kita lihat perjalanan Nabi Ibrahim as yang meninggalkan anak dan isterinya tanpa bekal di padang pasir atas perintah Alloh, apakah itu termasuk menelantarkan keluarga ? Apakah Nabi Ibrahim as zhalim kepada keluarganya ? Apakah Alloh zhalim memerintahkan Nabi Ibrahim as meninggalkan keluarganya di padang pasir ? tentu tidak. Semuanya itu dilakukan atas perintah Alloh, dan dibalik perintah Alloh pasti ada kejayaan dan kesuksesan. Perginya suami atau seorang ayah ini di jalan Alloh ini pun demi menjalankan perintah Alloh yaitu dakwah Ilalloh, mengajak manusia taat kepada Alloh.

Sebab menjalankan perintah Alloh ini keyakinan Nabi Ibrahim as beserta anak dan isterinya terperbaiki bahwa Alloh lah yang memelihara mereka. Sang isteri pun, sebab demikian menjadi semakin yakin bahwa Alloh lah yang memelihara mereka di padang pasir. Di padang pasir yang kering kerontang dia bertanya kepada sang suami ketika Nabi Ibrahim as hendak meninggalkan mereka di padang pasir" , apakah ini perintah Alloh ? Nabi Ibrahim as hanya menganggukkan kepalanya, dan Siti hajar as langsung meyakininya bahwa Alloh tidak akan mungkin menelantarkan mereka. Di padang pasir yang tidak ada apa apa dan tidak ada suami yang menolong, di situlah Siti Hajar as mendapatkan keyakinan yang benar kepada Alloh SWT. Bagaimana dengan keyakinan Nabi Ismail as, sebab pendidikan agama yang diterima dari ibunya, maka Nabi Ismail as pun mempunyai keyakinan yang lurus kepada Alloh SWT. Bagaimana keyakinan Nabi Ismail as yang terbentuk melalui tarbiyah Alloh, ketika Alloh meminta ayahnya meninggalkannya di padang pasir dan didikan ibunya selama pertumbuhannya tanpa seorang ayah. Ketika Nabi Ismail as mengetahui bahwa ayahnya mendapatkan perintah dari Alloh SWT untuk menyembelih dirinya, maka Nabi Ismail as yang masih kecil ini tetap menerimanya dengan ikhlas.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar